Kamis, 10 November 2011

Tohoshinki - Shiawaseiro No Hana (Flowers with The Color of Happiness)

Lagu yang sangat cocok dengan langit biru dan angin yang bertiup

Romaji

Itsukara futte itandarou?
Mou zutto ame no nakade
Soredemo shinjinagara
Aruketano wa anata ga itakara

Doushite konna boku no tonari de
Doushite sonna yasashii kao shite
Koreijyo tachidomatte
Anata no egao wo ushinaitaku naiyo

Shinjiteita mirai ga
Naniiro ni kawattemo
Shiawaseiro no hana ga mau youni
Itsumademo zutto Itsumademo zutto
Anata wo aishite tsutsunde irukara

Moshi sekai ga kowarete
Ashita ga mou nakutemo
Konomama te wo tsunaide sobani iruyo
Dokomademo zutto kawarazuni zutto
Anata wo aishite iruyo

Nando mo ashi wo tomete
Furikaeruto nani mo nakute
Keredomo mae niwa mada
Anataga ite kibou ni kawatteta

Okubyou de mienai kono kabe ni
Fuan de itsumo tachidomattemo
Hikari ga sashikondeku
Anata no egao wo mamotte itaiyo

Afuredashita omoi ga kotobajya osamaranaku
Yasashii iro no namida de koboreteiku
Konnanimo tsuyoku konnanimo tsuyoku
Anata wo aishite yamanaikara

Moshi kokoro ga kowarete ashita ga mienakutemo
Konomama te wo nigitte hanasanaiyo
Itsumademo zutto eien ni zutto
Anata wo aishite iruyo

Kawaita kono yozora ga
Honnori nijinde yuku
Hikari ga nagarete negai ga majitte
Itohshii oto wo kanadeteku

Shinjiteita mirai ga Naniiro ni kawattemo
Shiawaseiro no hana ga mau youni
Itsumademo zutto Itsumademo zutto
Anata wo aishite tsutsunde irukara

Moshi sekai ga kowarete
Ashita ga mou nakutemo
Konomama te wo tsunaide sobani iruyo
Dokomademo zutto kawarazuni zutto
Anata wo aishite iruyo


Translation

How long has it been raining?
I’ve been in the rain so long
But I’ve been walking in belief
Because you are there

Why, along with someone like me
Why, with such an affectionate look
I can’t stand still any more
‘Cause I don’t want to let your smile fade away

The future we believe we’ll have
May turn out to have a different color
Even so, like flowers with the color of happiness wafting around you
Forever and ever, through endless ages

I will love you and embrace you with my love
If the world crumbles down
If there’s no tomorrow
I’ll stay by you with your hand in my hand

Forever and ever, for everlasting time
I will love you
I stopped again and again
And looked back to find there’s nothing

But on the road ahead of me
I always found you and everything turned into hopes
Within the invisible walls of timidity
I’m often stuck because of anxiety

But a ray of light always comes through
I want to protect such your smile
My love’s spilling over, it’s too infinite for words
And falls down as tears of tender color

I love you so deeply, so dearly
And never stop loving you
If my heart breaks down and can’t see tomorrow
I’ll never let your hand go

Forever and ever, throughout all eternity
I will love you
The parched night sky
Started to blur softly

A light drifts, melting together with our wishes
And create a lovely note
The future we believe we’ll have
May turn out to have a different color

Even so, like flowers with the color of happiness wafting around you
Forever and ever, through endless ages
I will love you and embrace you with my love
If the world crumbles down

If there’s no tomorrow
I’ll stay by you with your hand in my hand
Forever and ever, for everlasting time
I will love you


Japanese

いつから降ってたんだろう?
もうずっと雨の中で
それでも信じながら
歩けたのはあなたがいたから

どうして こんな僕の隣で
どうして そんな優しい顔して
これ以上 立ち止まって
あなたの笑顔を失いたくないよ

信じていた未来が
何色に変わっていても
シアワセ色の花が舞う様に
いつまでもずっと いつまでもずっと

あなたを愛して包んでいるから
もし世界が壊れて
明日がもうなくても
このまま手を繋いでそばにいるよ

どこまでもずっと 変わらずにずっと
あなたを愛しているよ
何度も足を止めて
振り返ると何も無くて

けれども前にはまだ
あなたがいて希望に変わってた
臆病で見えないこの壁に
不安でいつも立ち止まっても

光が差し込んでく
あなたの笑顔を守っていたいよ
溢れ出した想いが 言葉じゃ収まらなく
優しい色の泪でこぼれてく

こんなにも強く こんなにも強く
あなたを愛して止まないから
もし心が壊れて 明日が見えなくても
このまま手を握って離さないよ

いつまでもずっと 永遠にずっと
あなたを愛してるよ
乾いたこの夜空が
ほんのり滲( にじ) んでゆく

光が流れて 願いが混じって
愛しい音を奏でてく
信じていた未来が
何色に変わっていても

シアワセ色の花が舞う様に
いつまでもずっと いつまでもずっと
あなたを愛して包んでいるから
もし世界が壊れて

明日がもうなくても
このまま手を繋いでそばにいるよ
どこまでもずっと 変わらずにずっと
あなたを愛しているよ

Source: RocoChoku + TONE

Credit:  continueTVXQ.com + ilovetvxq5.wordpress.com + jpopasia.com + oneTVXQ.com + chara

Translated by: Lisalio @ContinueTVXQ.com + smiley @OneTVXQ.com

Shared by: pinkrazy.wordpress.com

Takkoku!!! : Komik Aneh!!!

Makhluk melenceng yang mengaku mahasiswa ini sedang ingin membahas komik yang ditemukan di rak persewaan komik suatu sore sepulang ujian (padahal besok masih ujian <abaikan>). Rak bertuliskan "Buku Baru" itu memajang satu komik yang judulnya "Takkoku!!!" volume 2. Saya pernah membaca sinopsis Takkoku!!! volume 1, dan saya dulu sempat tertarik, tapi kalah dengan keinginan untuk membaca komik lain. Sore itu, keinginan saya untuk membaca komik itu timbul kembali. Setelah menimbang dan menambang, saya putuskan untuk membaca Takkoku!!! volume 1 dulu, dengan alasan saya sudah pinjam Ouran High School Host Club volume 6-9 dan kebetulan Takkoku!!! volume 1 sudah setengah harga, nyehehe.

Halaman demi halaman saya baca, dan dari awal ceritanya sudah tidak jelas. "Takkoku" ternyata singkatan dari kalimat yang artinya "Hukum Menyatakan Cinta Dengan Tenis Meja". Apa-apaan! Ide dasarnya saja sudah tidak jelas! Jadi, di masa itu misalnya kamu ingin pacaran dengan seseorang, kamu harus menantangnya bermain Takkoku. Kalau menang, kamu bisa membuatnya pacaran denganmu secara paksa. Apa-apaan! Apalagi hukum itu diterapkan gara-gara Jepang sering kalah main tenis meja dengan Cheina (?) dan perdana menteri saat itu bermaksud lebih membumikan tenis meja pada pemuda-pemudi Jepang. Heran, kalau akhirnya bikin susah kenapa disetujui sama parlemen? Dasar aneh. 

Tokoh utama komik ini adalah seorang cewek bernama Kako dan seorang cowok bernama Gaku. Saat kecil, Gaku berjanji untuk menikahi Kako kelak, setelah itu dia pergi ke luar negeri selama 10 tahun. Dalam rentang waktu itulah, hukum Takkoku ditetapkan. Kako, yang memegang janjinya pada Gaku, menjadi pemain Takkoku nomor 1 demi menolak cowok-cowok yang mendekatinya. Saat Gaku kembali ke Jepang, mereka berdua terpaksa bermain Takkoku. Tentu saja Gaku kalah. Jalan mereka untuk menjalin cinta masih panjang, baru juga volume 2, hahaha.

Hal yang saya temukan dari komik Takkoku!!! ini adalah :
  1. Komikusnya sama dengan yang ngarang The Law Of Ueki. Di halaman paling belakang yang berisi curhat komikus, Fukichi (pengarangnya) menulis, "Sebelumnya, saya membuat komik dengan kemampuan perang tidak jelas yaitu mengubah sampah menjadi pohon." Kali ini, dia membawa cerita unik tentang tenis meja. Saya heran, komikus Jepang itu kok pinter-pinter ya? Buat bikin komik seperti ini, mereka risetnya seperti apa ya? Saya nggak kepikiran...
  2. Sifat Gaku itu Ueki sekali, cool, baik, cuek, punya kekuatan besar yang terpendam, setia kawan, dll, dll. Ekspresinya itu lho, nggak tahan! Ekspresi tanpa dosa yang lucu. Kalau Kako, dia bersemangat sekali. Dia kuat dan tidak peka, saking pikirannya yang terlalu simpel. Di otaknya hanya Gaku, Gaku dan Gaku.
  3. Selama 10 tahun meninggalkan Jepang, Gaku berpindah-pindah selama 190 kali. Negara di dunia ini ada 194. Niat banget pengarangnya menampilkan sosok Gaku yang punya pengalaman segudang. "Ini kupelajari bersama pemain sirkus Rusia". "Aku melatihnya saat bermain petak umpet dengan serangga di hutan amazon". Apa-apaan!
  4. Ada tanda silang di dahi Gaku, yang menurut ingatannya adalah luka setelah ditabrak Gnu di afrika Selatan. Tapi tanda ini juga ada di dahi seorang ahli tenis meja yang sempat muncul di akhir volume 1. Mungkin itu lambang ahli tenis meja terpilih, siapa tahu? Baru volume 2!
  5. Sachi, seorang gadis yang sering disebut "penampakan" saking tidak mencoloknya, menantang Gaku untuk Takkoku karena hanya Gaku yang bisa langsung menyadari keberadaannya. Sachi punya jurus-jurus rahasia yang berasal dari prinsip-prinsip fisika, mentang-mentang dia itu pintar fisika. Jurusnya (yang sudah disebutkan) diilhami hukum Bernoulli dan efek doppler. Apa-apaan!
  6. Judgement berbentuk makhluk yang kelihatan lucu, tapi tidak ampun terhadap pelanggaran. Kalau ada yang bersentuhan sebelum pacaran, dia akan berteriak "Guilty!" dan memberi mereka tembakan / tendangan / ludah. Ada dua jenis judgement yang sudah muncul, yang berbentuk anjing dan (sepertinya) panda / beruang.
  7. Pertandingan Takkoku tidak hanya tenis meja biasa, tapi penuh efek-efek perang yang cukup berlebihan untuk sebuah pertandingan tenis meja. Jurus andalan Kako adalah 'bigbang crasher', ada juga jurus 'takoyaki bomber' milik cewek putri kepala polisi Osaka (adiknya Heiji dong, haha). Tenis meja yang sepele diberi sentuhan perang, jadilah Takkoku!!!
  8. Pertanyaan yang sangat mengganggu saya adalah kalau Gaku yang menantang dan kalah sehingga tidak bisa jadian sama Kako, kenapa di waktu lain tidak Kako saja yang menantang Gaku, sehingga Gaku kalah dan bisa pacaran dengan Kako? Tapi setelah saya pikirkan, Gakulah yang waktu kecil berjanji untuk menyatakan cinta pada Kako. Jadilah urusannya rumit seperti di atas.
  9. saya akan terus menunggu lanjutan komik ini. Maaf ya kalau saya bikin posting tidak penting
Takkoku!!! by Fukichi Tsubasa, 2011

Selasa, 08 November 2011

No Other / episode 1

Tokoh : Shim Changmin, Lee Sungmin,  Lee Jieun / IU, Jung Family (Yunho, Sooyeon, Soojung, Sooman)

Igeonmaneun algoga, neoman saranghasseotdeon dan han namja yeotdago
Neomu miryeonhaesseo neojocha, jigijido mothatdeon pabo deungshini yeotda
Neo kkeutkkaji nae gyote nameumyeon, deo himdeulgo sseurojil jido molla
Aju jarhan geoya neoreul jayurobge haejul sarami
Nae gyeote ol keoya, nae gyeote ol keoya
Just know this before you go, that I was the only man who loved you only
So stupid was I, an idiot, a scumbag who couldn’t even protect you
If you stay beside me ’till the end, you’ll be more heartbroken, you might fall
Made a very good choice, a person who will set you free,
Will come to you, will come to you


{Changmin, di balkon asramanya}
'Saat langit dingin, dengan sedikit bintang seperti kali ini, kau muncul dalam ingatanku. Selalu begitu, selalu dan selalu. Aku merasakan hangat di mataku. Langit yang mendung menjadi kabur. Apa kabarmu, nae cheonsa?''
{Jieun, di kamarnya yang hangat}
'Aku tidak bisa. Meski Sungmin-oppa sudah memberiku nasehat, aku tak bisa menerimanya. Sungmin-oppa memang lebih mengerti, dia sayang sekali padaku. Tapi bagaimanapun aku berusaha memahami kata-katanya, hatiku menolak mendengarkan. Maaf  Sungmin-oppa, tak semudah itu...''
___________________________________________
"Oppa, apakah kuliah itu seenak kelihatannya?"
"Hahaha, memangnya kenapa? Kelas 3 juga belum ada satu semester. Masih jauh. Lebih baik kamu belajar untuk ujian akhir semestermu, bukannya mengajak ngobrol orang yang sedang sibuk."
"Huh, selalu saja sok dewasa! Sungmin-oppa saja tidak berisik mengingatkanku belajar," bibir Jieun mengerucut. Changmin memandangnya dari sela-sela pagar yang dicatnya.
"Karena hyung tidak sempat mengingatkanmu, makanya aku yang mengingatkanmu. Hyung sudah bekerja keras untukmu, jangan lupakan itu."
IU memandangi tetangganya yang sedang sibuk mengecat pagar rumahnya itu. Keringat menetes dari pelipis Changmin. Masih kurang setengah bagian pagar yang belum dicat. Jieun memperhatikannya lekat-lekat. Dia kasihan melihat tetangganya yang baik hati itu berpeluh-peluh mengecat pagar rumahnya. Selalu baik hati, selalu seperti itu sejak pertama kali mengenalnya.
"Oppa, aku buatkan minum ya!" dengan lincah Jieun berlari ke rumah. Changmin memperhatikannya geli.
Gadis kecil itu selalu lincah berlari kesana-kemari. Seperti malaikat kecil  yang terbang lalu-lalang dengan sayapnya yang bersinar. Sayap Jieun ada pada senyumnya yang selalu mengembang, apapun kondisinya. Kecuali pada Sungmin dan Changmin. Pada dua orang yang sangat dekat dengannya. Pada mereka, dia tidak ragu untuk menangis, cemberut, marah dan sedih.
"Oppa, minum dulu! Ini aku buatkan lemon tea kesukaan oppa!" seru Jieun dari teras.
Changmin menurut. Dia bangkit dan berjalan ke teras. Di teras, Jieun menyodorkan segelas lemon tea dingin. Changmin meraih gelas itu dan menghabiskannya dalam sekali teguk.
"Waaah, oppa capek ya? Kenapa nggak istirahat dari tadi? Baboya!"
"Masih banyak yang harus diselesaikan. Kalau aku banyak istirahat, nanti tidak cepat selesai. Aigoo, lemon tea ini segar sekali. Saya mau lagi," Changmin mengisi gelasnya lagi. Jieun tertawa melihat si rakus itu sedang kambuh. Changmin memang sang shiksin.
"Habiskan saja, itu semua buat oppa kok. Aku bantu cat pagarnya ya!" tanpa menunggu jawaban, Jieun berlari ke pagar, mengambil kuas dan memperhatikan hasil kerja Changmin tadi.
"Omooo, ini rapi sekali! Baiklah, fighting!" Jieun mulai menggoreskan kuasnya. Changmin tersenyum.
Gadis kecil yang pertama kali dikenalnya saat dia berumur 13 tahun itu sudah beranjak remaja. Padahal waktu pertama kali bertemu, Jieun baru berumur 8 tahun, dan masih suka bermain pasir. Changmin masih ingat saat pertama kali mengajak Jieun ke taman di kompleks itu. Jieun, 8 tahun, berasal dari desa di pegunungan, terpesona melihat arena main pasir yang menurutnya sangat besar.
"Aku akan membuat istanaku di sini! Aku akan tinggal bersama pangeranku!"
Changmin tersentak. Pikirannya terlalu jauh kembali ke masa lalu. Entahlah, akhir-akhir ini dia memang sering melamun. Mungkin karena saat ini dia sudah mulai memikirkan skripsinya. Dia memandang Jieun yang sedang asyik mengecat, lalu keningnya berkerut.
"Neo baboya?? Jelek sekali. Apa-apaan itu?" Changmin meletakkan gelasnya, lalu menghampiri Jieun.
"Kenapa? Aku kan sudah meniru pekerjaanmu?"
"Hah, apa yang meniru? Kamu merusaknya. Lihat ini, ini, ini! Kenapa catnya  tidak rata begini? Itu, itu lihat, kamu melewatinya. Aigooo!" Changmin menunduk, memeriksa bagian pagar yang telah dicat Jieun.
Jieun cemberut di belakang Changmin. Kemudian sesuatu terlintas di benak Jieun. Dia ingin tersenyum, tapi ditahannya. Pelan-pelan dia mencolek cat dengan ujung jarinya.
"Hei, oppa?" kata Jieun sambil menepuk bahu Changmin. Changmin refleks menoleh.
"Apa?" sreeeet, cat warna pink itu menghiasi pipi kanan Changmin.
"Omoo, aku tidak menyangka oppa suka pakai blush on. Kekekeke..." Jieun siap berlari tapi tangan kanan Changmin lebih cepat menahan tangan kiri Jieun.
"Anak kecil, kamu mau main-main? Sini kamu!"
Sore itu Jieun sukses menjelma menjadi badut warna pink. Selain itu, pagar rumahnya juga belum selesai dicat...

*****

Kamar sempit itu terlihat berantakan. Buku-buku tebal bertumpuk-tumpuk. Changmin sibuk mengetik di netbook mungilnya. Keningnya berkerut. Sesekali dia membuka buku tebal di pangkuannya.
"Changmin oppa?" kepala Soojung muncul dari celah pintu yang sedikit terbuka.
"Ada apa?" Changmin menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari netbooknya.
"Ngg, apa oppa sedang sibuk?"
"Silakan lihat sendiri. Minggu ini aku harus menyelesaikan bab I. Memangnya kenapa?"
"Amma dan appa sedang tidak ada. Aku lapar. Oppa mau menemaniku beli makanan?"
Changmin menghela nafas. Dia sebenarnya sayang meninggalkan pekerjaannya. Tapi sebagai laki-laki, mana boleh dia membiarkan Soojung keluar sendirian malam-malam begini? Apalagi ini SOOJUNG. Putri satu-satunya keluarga Jung, yang telah merawatnya selama 13 tahun. Keluarga Jung? Merawatnya? Tidak tepat juga sepertinya.
"Sooyeon, dia Changmin, putra adikku. Kau tahu sendiri bagaimana keadaan Sooyoung. Kita terpaksa menampung anak ini sampai kondisi Sooyoung pulih," Jung Sooman menggandeng seorang bocah berumur 10 tahun yang tampak kikuk dan salah tingkah. Jung Sooyeon, istrinya, langsung meradang mendengarnya.
"Menampung? Kau tidak ingat kita masih punya dua anak? Kau tidak ingat biaya sekolah Yunho dan Soojung yang besar? Menampung, katamu?"
Bocah yang digandeng Sooman menggigil mendengar suara tinggi Sooyeon. Dia melepaskan tangan Sooman dan berlari keluar. Jung Yunho, 13 tahun, putra pertama keluarga itu melihat seluruh kejadian tadi dari tangga. Dia turun dan menghampiri orangtuanya.
"Amma, kau keterlaluan sekali. Benar-benar keterlaluan..." Yunho berkata dengan suara bergetar. Lalu dia berlari keluar, bermaksud mencari Changmin. Saat dia akan membuka pintu pagar, dia mendengar isakan pelan dari balik tumpukan kayu di halaman. Dia tidak jadi keluar dan menghampiri tumpukan kayu tadi. Di sana, Changmin terisak sambil memeluk lututnya.
"Changmin?" Changmin mendongak.
"Naneun Yunho imnida. Jung Yunho. Mannaseo bangapseumnida." Yunho mengulurkan tangannya.
"Oppa, kau mau makan apa?"
Changmin tergeragap. "Hah? Oh, bibimbap saja. Yang ekstra pedas."
"Oppa benar-benar suka pedas ya. Baiklah, kita duduk di meja itu saja ya." Soojung menarik tangan Changmin. Mereka duduk di meja dekat jendela.
"Oppa, memangnya kuliah itu enak ya?" tanya Soojung. Changmin tertawa. Dia ingat, kemarin Jieun juga menanyakan hal yang sama.
"Kamu juga kelas 3 ya, seperti Jieun? Yaaah, aku sudah lupa bagaimana rasanya SMA, jadi aku tidak bisa memberikan perbandingan untukmu. Yang jelas kuliah lebih mandiri daripada SMA," Changmin menjelaskan, tanpa menyadari perubahan wajah Soojung.
'Jieun lagi. Selalu Jieun dan Jieun. Kenapa, oppa?'
Soojung menatap Changmin yang sudah lahap menyantap bibimbapnya. 'Lihat aku, oppa. Aku  yang selalu di dekatmu.''
"Wae, Soojung-a? Nanti jjajjangmyunmu dingin," suara Changmin menyadarkan Soojung.
"Mworagoyo?"
"Nanti jjajjangmyunmu dingin."
"Ah, iya oppa. Aku memang menunggunya agak dingin."
Soojung mulai memakan jjajjangmyunnya, sedangkan bibimbap Changmin tinggal separuh. Mereka makan dalam diam. Sejak dulu, mereka memang jarang bicara. Changmin agak sungkan pada putri kesayangan Jung Sooyeon itu. Padahal, sejak masuk SMA, Soojung mulai menyukai Changmin. Sejak Changmin terlihat dewasa dengan aura kesepiannya yang kental. Aura yang hanya bisa pudar bila ada Yunho di sisinya.
"Oh ya, apa Yunho oppa menghubungimu? Sudah beberapa bulan dia tidak pulang."
"Anieyo. Aku juga tidak tahu. Mungkin hatinya masih sedikit sakit setelah kejadian itu."
"Kejadian itu?"
"Aeri eonni."
"Oh."
Han Aeri. Gadis lincah yang seangkatan dengan Yunho dan Sungmin. Mereka bertiga mahasiswa Universitas Dankuk. Aeri sempat menjalin hubungan dengan Yunho. Tapi karena sifat Yunho yang cuek, Aeri merasa tidak diperhatikan. Padahal sebenarnya Yunho sangat mencintai Aeri. Aeri sering mengadu pada Sungmin. Sungmin tak bosan-bosannya berusaha meyakinkan Aeri bahwa Yunho sangat mencintainya. Masalah menjadi lebih besar saat Sooyeon tidak merestui mereka berdua. Suatu malam, Aeri menelpon Yunho untuk mengajaknya bertemu. Malangnya, handphone Yunho tertinggal di rumah. Sooyeonlah yang menjawab telpon itu. Yunho dan Changmin saat itui sedang bertanding game di rumah Sungmin.
"Gayo. Yunho tidak membutuhkanmu."
Aeri pergi ke rumah Sungmin sambil menangis. Begitu Sungmin membuka pintu, Aeri langsung memeluknya. Yunho dan Changmin keluar untuk melihat siapa yang datang. Mereka terkejut melihat Aeri menangis sambil memeluk Sungmin.
"Aeri-ya?" panggil Yunho.
Aeri melepaskan pelukannya pada Sungmin, dan memandang Yunho.
"Yunho-ya, aku membencimu."
Yunho tertegun. Perlahan dia melangkah keluar. Tangan Sungmin yang menahannya dia kibaskan. Yunho pergi dengan hati yang hancur.
"Padahal Sungmin hyung tidak bersalah atas kejadian itu. Yunho hyung juga. Malam itu hanya sebuah kesalahpahaman. Kenapa mereka berdua harus saling diam seperti sekarang?" Changmin menyatakan penyesalannya.
"Sungmin ssi mengkhianati Yunho oppa."
"Itu tidak benar, Soojung-a. Sejak awal mereka bertiga bersahabat. Sungmin hyung juga sudah menegaskan kalau dia tidak memiliki perasaan apapun pada Aeri noona."
"Tapi Yunho oppa melihat Aeri eonni memeluk Sungmin ssi. Bukankah itu sangat menyakitkan?"
"Ya, Soojung-a, bukankah sebenarnya ibumulah yang menyebabkan semua ini?"
"Mwot? Umma? Kau kurang ajar sekali, oppa."
"Ne, bela saja ibumu terus. Kau memang anak mama."
Soojung berdiri. Nafasnya naik turun.
"Oppa, neo jjinjja.... Ah sudahlah, aku mau pulang!" Soojung benar-benar pergi. Changmin memandangi meja.
"Aigoo, setidaknya bayar dulu makanannya. Dasar tidak bertanggung jawab."
Changmin berjalan pulang sendirian. Dia melewati rumah Sungmin dan Jieun. Terdengar gelak tawa dari ruang keluarga. Sepertinya mereka berdua sedang melihat televisi bersama. Changmin berusaha keras untuk tidak berbelok dan bergabung dengan mereka.
"Tidak bisa, jarang sekali mereka bisa berkumpul berdua seperti ini. Lebih baik aku pulang dan mengerjakan skripsiku," gumam Changmin.
Saat mendekati gerbang rumah keluarga Jung, Changmin melihat Soojung sedang berjongkok di samping pintu sambil mengusap-usapkan kedua tangannya.
"Soojung-a? Sedang apa?" sapanya. Soojung langsung berdiri.
"Appa dan Umma sudah pulang. Aku kan tidak boleh keluar malam sendirian. Kalau aku pulang sendiri, mereka pasti marah. Karena itu aku menunggumu, oppa," jelas Soojung.
"Ayolah, kita masuk. Di sini dingin."
Soojung tersenyum manis. "Oppa..." gumamnya.

Selasa, 19 April 2011

Seharusnya

Seharusnya,
lampu-lampu kecil di sudut itu tak kunyalakan,
kubiarkan gelap dan terlupakan

Seharusnya,
aku tak menoleh saat melewatinya,
aku tak memandangnya lama-lama

Seharusnya,
duniaku beralih dari sisinya
rotasiku tak bersumbu padanya

Seharusnya,
aku tidak mengenalnya
aku tidak mencintainya

Seharusnya,
tak perlu ada

Senin, 28 Maret 2011

Before You Go (Igeonmaneun Algoga) - TVXQ

Romaji
geudaeman baraboneun geoshi budamseureopdago neukkindamyeon nan
ije geuman tteonalge
nae kamjeongeul daseuriji mothae geudael gwerobge haetdeon georamyeon
ije nan mulleonalke
nan geudaega huk hago nae gyeoteseo naraga beorilkka
dan harudo hyu hago swil sujocha eopseotdan malya
nae ireon pabo gateun jibchagi
neorapeuge hal jul nan mijyeo mollatda


igeonmaneun algoga neoman saranghaesseotdeon
dan han namjayeotdago
neomu miryeonhaeseo neojocha
jigijido mothaetdeon
pabo deungshini yeotda
neo kkeutkkaji nae gyeote nameumyeon
deo himdeulgo sseureojil jido molla
aju jarhan geoya neoreul jayurobge haejul sarami
ne gyeote ol keoya
ne gyeote ol keoya

sasohan eotteon byeon myeongdo ije haji anheulke
geureon pyojeong jitji ma (seulpeo)
naneun danji ibeul dadko neoye haengbong maneul baraejugo shipeosseo
geureon ge aninde no no no no no
chanbarame hu hago chagaun ne son nokhyeojudeon nal
nae gaseume puk hago ankyeo nanun ilnyeon manye cheot kiseu
nan nareul jugo maratda eonjerado geureohke

igeonmaneun algoga
neoman saranghaesseotdeon
dan han namjayeotdago
neomu miryeonhaeseo neojocha jigijido mothaetdeon
pabo deungshiniyeotda
neo kkeutkkaji nae gyeote nameumyeon
deo himdeulgo sseureo jiljido molla
aju jarhan geoya neoreul jayurobge haejul sarami
ne gyeote ol keoya
ne gyeote ol keoya

haengbokhan chueokdeureul naege jwoseo komapda
neon itko sara
neon modu ijeobeorigo
keokjeongseureon nunbiteuro boji ma
nan gwaehnchanha

eonjenga i shimjangye sangcheodeureun amul getji
eonjenga nado choheun saram mannage dweketji
ijeo geurae modu tteolchyeobeorigo eoseo kara
nae ireon maeum tashi dollyeo neoreul jabadugi jeone

seub gwahncheoreom nado moreuge
nege jeonhwa haljido molla
hello hello hello hello
niga neomu bogo shipeoseo
ne jib ape isseodo naengjeong hage

igeonmaneun algoga
neoman saranghaesseotdeon
dan han namjayeot dago
neomu miryeonhaeseo neojocha
jigijido mothaetdeon
pabo deungshini yeotda
neo kkeutkkaji nae gyeote nameumyeon
deo himdeulgo sseureo jiljido molla
aju jarhan geoya neoreul jayurobge haejul sarami
ne gyeote ol keoya
ne gyeote ol keoya

Translation
If you feel it’s a burden
That all my senses are focused only on you
I will leave now
If I made you suffer
Because I couldn’t control my feelings
I will go now

I was afraid that like “hooc”
You might fly away from my side
Not a day could I rest saying “hugh”
I didn’t know then that I was hurting you
With my foolish obsession

Just know this before you go
That I was the only man who loved you only
So stupid was I
An idiot a scumbag who couldn’t even protect you
If you stay beside me ’till the end
You’ll be more heartbroken, you might fall
Made a very good choice
A person who will set you free
Will come to you
Will come to you

I won’t make any more of small excuses
So make that kind of look on your face no more (so sad)
With my mouth shut I only wanted to wish your happiness
It wasn’t that, no no no no

In the cold wind with “hoo”
I warmed up your cold hands
“Pooc” (deep) in my arms
After a year we had our first kiss
I gave myself to you, I always do

Just know this before you go
That I was the only man who loved you only
So stupid was I
An idiot a scumbag who couldn’t even protect you
If you stay beside me ’till the end
You’ll be more heartbroken, you might fall
Made a very good choice
A person who will set you free
Will come to you
Will come to you

Thank you for giving me happy memories
You go on and don’t remember, forget anything
Don’t look at me with worried eyes, I’m okay

Someday all my heart’s wounds will be cured
Someday I will meet a nice person
Forget, yeah, forget everything and hurry up and go
Before I change my mind and hold onto you

Out of habit, I might call you without knowing
Hello hello hello hello
Missing you like crazy, if I’m at your door, be cold

Just know this before you go
That I was the only man who loved you only
So stupid was I
An idiot a scumbag who couldn’t even protect you
If you stay beside me ’till the end
You’ll be more heartbroken, you might fall
Made a very good choice
A person who will set you free
Will come to you
Will come to you


Korean & Romaji lyrics: M_Limz@twitter + pinkrazy.wordpress.com
Translation: bOwstitChmE@youtube
Shared by: pinkrazy.wordpress.com

Tak Mengapa

: Untuk Seorang Kekasih
Tak mengapa kumenjadi lilin
Ia memang remuk dilahap cahaya
Yang ia pancarkan sendiri
Yang ia bagikan sendiri

Namun jangan kira ia telah hilang bentuk
Tidak, sama sekali tidak

Ia tak hilang
Ia tak musnah

Ia hanya menguar
Menjadi bentuk yang lebih lembut
Karbon yang menelusup ke sela-sela stomata
Menjelmalah ia senyawa
Yang kau hisab tanpa kau tahu
Bahwa aku telah memasukimu
Merasuk dalam detak jantungmu
Mengalir bersama urat nadimu

Aku menyayangmu
Lebih dari kumenyayang diri
Maka, usai kubagikan cahaya
Tak mengapa jika ragaku luluh
Karena dengan cara itulah
Aku menyatu dengan jasadmu
Meski tak kau sadari
Meski tak kau sadari

Aku ingin percintaan kita
Bak udara dengan manusia

: Bak udara dengan manusia
(Kemanfaatan itu mungkin tak dirasa
Baru ketika tiada menggusur ada
Manusia tiba-tiba kehilangan nyawa)

Dan tahukah, wahai engkau?
Jika kau anggap aku penebar cahaya
Aku tak mau menjadi lampu
Yang tak mau mengorbankan diri
Untuk ujud yang lebih lembut
Aku ingin menjadi lilin
Tak mengapa menjadi lilin
Karena keremukan itu
Akan membuatku
Menyatu dengan jasadmu
Tanpa kau tahu

: Tanpa kau tahu
Tak mengapa kau tak tahu
Karena cukup bagiku
Yang Mahatahu

source :
"De Liefbe" Memoar Sekar Prembajoen : Afifah Afra

Sabtu, 05 Februari 2011

Geu Namja (That Man) by Hyun Bin

Romanization

han namja-ka keudaereul sarang-hamnida
keu namjaneun yeol-shimhi sarang-hamnida
mae-il keurimjacheoreom keudaereul ttara tanimyeo
keu namjaneun useumyeo ul-ko isseoyo

eolmana eolmana teo neo-reul
ireohke baraman bomyeo honja
i paramgateun sarang i keoji-gateun sarang
kyeso-khaeya ni-ga nareul sarang-ha-ge-nni
jo-geumman gakka-i wah cho-geumman
han bal ta-gakamyeon tu bal domangganeun
neol sarang-haneun nal chigeumdo yeope isseo
keu namjan umnida

keu namjaneun seongkyeo-gi soshimhamnida
keuraeseo unneun peobeul baewotomnida
chinhan chingue-gedo mothaneun yaegi-ka manheun
keu namjaye ma-eumeun sang-cheo tuseongi

keuraeseo keu namjaneun keudael
neol sarang-haet-daeyo ttokkata-seo
tto hana ga-teun pabo tto hana ga-teun pabo
han-beon nareuranaju-go kamyeon andwehyo
nan sarangbad-ko shipeo keu-daeyeo
mae-il so-geuroman kaseum so-geuroman
sorireul ji-reumyeo keu namjaneu-no-neuldo keu yeope it-deyo

keu namja-ga naraneun geonanayo
al-myeon-seo-do i-reo-neun geonanijyo
moreul-keoya keudaen pabonikka
eol-mana eol-mana teo neoreul

ireohke baraman bomyeo honja
i pabo-gateun sarang i geoji-gateun sarang
kyeso-khaeya ni-ga nareul sarang-ha-ge-nni
jo-geumman gakkayi wah jo-geumman
han bal da-gakamyeon du bal tomankkaneun
neol sarang-haneun nal chigeumdo yeope isseo
keu namjan umnida

Translation

One man loves you
That man loves you with all his heart
Everyday like a shadow he follows you around
When that man smiles he is crying on the inside

How much longer
Do I have to just look at you alone
This love like the wind
This worthless love
If I keep trying will it make you fall in love with me
come a little bit closer
Just a little bit
I'm the one who loves you
Right now by your side
That man is crying

That man is very shy
So he learned how to laugh
There is so much that can't be said even amongst close friends
That man's heart is full of scars

So that man
Loved you because you were the same
Just another fool
Just another fool
Is it wrong to ask you to hold me once before you leave?
I want to be loved..its true
Every day inside...Inside his heart...He shouted and
That man is by your side again today

Do you know that I'm that man?
You wouldn't act this way if you knew
You wouldn't know because you're a fool

How much longer
Do I have to look at you like this alone?
This stupid love
This worthless love
If I keep trying will it make you fall in love with me
come a little bit closer
Just a little bit
If I take one step forward you take two steps back
I'm the one who loves you
Right now by your side
That man is crying

source : http://kreah-craze.com/keunamja-lyrics-that-man-secret-garden-ost/