Senin, 04 Oktober 2010

Air Mata

Air mata biasanya terbentuk apabila ada sebuah perasaan yang mendesak di hati. Perasaan ini dapat berupa sedih, bahagia, rindu, khawatir, dan perpaduan di antara itu. Air mata adalah sebuah ekspresi, sebuah luapan perasaan yang seringkali tidak bisa ditahan.

Definisi air mata seperti itu bersifat relatif, karene definisi itu adalah hasil pemikiran saya saja.

Sebagai mahasiswa baru, yang baru saja berpisah dengan orang tua, baru saja jadi anak kos, baru berjalan sekitar 2 bulan, saya begitu akrab dengan air mata.
Saat kangen rumah dan penghuninya, saya menangis.
Saat ingat sahabat, saya menangis.
Saat kangen teman-teman, saya menangis.
Saat ingat pantai dan sepeda, saya menangis.
Saat tugas menumpuk dan saya mengerjakan sendirian, saya menangis.
Saat sholat berjamaah di masjid, saya menangis.
Saat teman-teman baru mengobrol dan saya tidak nyambung, mata saya mulai berkaca.
Saat saya merasa asing dan terabaikan, mata saya juga berkaca.
Saat memandangi kampus baru saya, mata saya kembali berkaca.

Entah sudah berapa banyak air mata yang saya keluarkan selama 2 bulan terakhir ini. Saya bahkan pernah menangis 2 jam penuh, saat kangen, cemas dan putus asa terakumulasi dalam hati. Dan selama itu air mata saya tidak pernah kering, bahkan hingga sekarang saya masih bisa menangis.

Air mata, bagi saya adalah karunia. Karena setelah menangis, biasanya hati menjadi lega. Air mata juga adalah salah satu pelampiasan emosi. Dulu saya memang sering berpikir, "Cengeng banget sih jadi orang!" pada orang yang lain. Tapi ternyata, jadi orang cengeng itu enak juga!

Still moving and changing, for the future....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar