Suatu pagi, kau membawakan fajar
Aku terpesona dengan kilaunya
Aku tak bisa beranjak
Terpaku dengan hangat yang menyebar
Merasai keindahannya
Dan kau, yang membawakanku fajar
Sudah menghilang dari sampingku
Menjauh tanpa ada kata
Bahkan tak juga sedikit desir
Aku terduduk memeluk lutut
Memandang jejak panas yang kau tinggalkan
Suatu malam, kau menawarkan bulan
Sinarnya lembut menentramkan
Sanggup kulupakan fajar yang kemarin
Jejak panasmu juga sudah mendingin
Karena angin meniup ujung jalan
Mudah sekali untukku melupakan
Saat bulan purnama dengan indahnya
Kusadari, kau meninggalkanku lagi
Sekitarku sepi, tak ada jejakmu di sini
Kau selalu membawa pelangi
Dan saat aku mencari ujungnya
Kau hilang tanpa aku ketahui
Awal yang kaumulai, selalu saja menjadi akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar