"Sebelum kau pergi,
ini harus selesai."
Setelah itu, kau berbalik
Meninggalkan seberkas senyum
"Kapan?"
"Besok saja, aku sibuk."
"Bagaimana?"
"Sedang tidak ada ide, aku suntuk."
Dan waktu berlalu di sekitarku
Bukan lagi kota kecil itu
Tak ada lagi kamu
Dan kepingan waktu itu kembali tiba-tiba
Aku ingat, ada yang harus diselesaikan
Sebelum aku pergi, dulu kau berkata begitu
Tak ingatkah kau?
Apa yang kau ucap
Yang kau ungkap
Bukan nyata
Hanya kata-kata
Kamis, 21 Oktober 2010
Selasa, 12 Oktober 2010
Adalah Rindu
Adalah rindu
yang menggerakkan pucuk pinus
menggapai-gapai dalam nada tulus
"Wuuuss, wuuuss..."
Adalah rindu
yang membuat laut teruapkan
terbang dalam bentuk awan
turun kembali menetes pelan
"Tik, tik, tik..."
Adalah rindu
yang menyapu gundukan daun
melayang-layang bersama angin
mengejar kaki-kaki kecil, terinjak
"Kres, kres..."
Adalah rindu
yang kini ada di hatiku
yang menggerakkan pucuk pinus
menggapai-gapai dalam nada tulus
"Wuuuss, wuuuss..."
Adalah rindu
yang membuat laut teruapkan
terbang dalam bentuk awan
turun kembali menetes pelan
"Tik, tik, tik..."
Adalah rindu
yang menyapu gundukan daun
melayang-layang bersama angin
mengejar kaki-kaki kecil, terinjak
"Kres, kres..."
Adalah rindu
yang kini ada di hatiku
Senin, 04 Oktober 2010
Air Mata
Air mata biasanya terbentuk apabila ada sebuah perasaan yang mendesak di hati. Perasaan ini dapat berupa sedih, bahagia, rindu, khawatir, dan perpaduan di antara itu. Air mata adalah sebuah ekspresi, sebuah luapan perasaan yang seringkali tidak bisa ditahan.
Definisi air mata seperti itu bersifat relatif, karene definisi itu adalah hasil pemikiran saya saja.
Sebagai mahasiswa baru, yang baru saja berpisah dengan orang tua, baru saja jadi anak kos, baru berjalan sekitar 2 bulan, saya begitu akrab dengan air mata.
Saat kangen rumah dan penghuninya, saya menangis.
Saat ingat sahabat, saya menangis.
Saat kangen teman-teman, saya menangis.
Saat ingat pantai dan sepeda, saya menangis.
Saat tugas menumpuk dan saya mengerjakan sendirian, saya menangis.
Saat sholat berjamaah di masjid, saya menangis.
Saat teman-teman baru mengobrol dan saya tidak nyambung, mata saya mulai berkaca.
Saat saya merasa asing dan terabaikan, mata saya juga berkaca.
Saat memandangi kampus baru saya, mata saya kembali berkaca.
Entah sudah berapa banyak air mata yang saya keluarkan selama 2 bulan terakhir ini. Saya bahkan pernah menangis 2 jam penuh, saat kangen, cemas dan putus asa terakumulasi dalam hati. Dan selama itu air mata saya tidak pernah kering, bahkan hingga sekarang saya masih bisa menangis.
Air mata, bagi saya adalah karunia. Karena setelah menangis, biasanya hati menjadi lega. Air mata juga adalah salah satu pelampiasan emosi. Dulu saya memang sering berpikir, "Cengeng banget sih jadi orang!" pada orang yang lain. Tapi ternyata, jadi orang cengeng itu enak juga!
Still moving and changing, for the future....
Definisi air mata seperti itu bersifat relatif, karene definisi itu adalah hasil pemikiran saya saja.
Sebagai mahasiswa baru, yang baru saja berpisah dengan orang tua, baru saja jadi anak kos, baru berjalan sekitar 2 bulan, saya begitu akrab dengan air mata.
Saat kangen rumah dan penghuninya, saya menangis.
Saat ingat sahabat, saya menangis.
Saat kangen teman-teman, saya menangis.
Saat ingat pantai dan sepeda, saya menangis.
Saat tugas menumpuk dan saya mengerjakan sendirian, saya menangis.
Saat sholat berjamaah di masjid, saya menangis.
Saat teman-teman baru mengobrol dan saya tidak nyambung, mata saya mulai berkaca.
Saat saya merasa asing dan terabaikan, mata saya juga berkaca.
Saat memandangi kampus baru saya, mata saya kembali berkaca.
Entah sudah berapa banyak air mata yang saya keluarkan selama 2 bulan terakhir ini. Saya bahkan pernah menangis 2 jam penuh, saat kangen, cemas dan putus asa terakumulasi dalam hati. Dan selama itu air mata saya tidak pernah kering, bahkan hingga sekarang saya masih bisa menangis.
Air mata, bagi saya adalah karunia. Karena setelah menangis, biasanya hati menjadi lega. Air mata juga adalah salah satu pelampiasan emosi. Dulu saya memang sering berpikir, "Cengeng banget sih jadi orang!" pada orang yang lain. Tapi ternyata, jadi orang cengeng itu enak juga!
Still moving and changing, for the future....
Langganan:
Postingan (Atom)